Skip links

Kisah Rama Dan Shinta Dalam Tari Kecak

Share

Keindahan alam pulau Bali bisa memukau siapa saja. Di Bali, wisatawan juga bisa menikmati legenda yang sudah diceritakan secara turun-temurun. Apalagi legenda tersebut dikemas dalam keindahan seni sehingga mudah dipahami. Seperti kisah Rama dan Shinta dalam Tari Kecak. Jangan lewatkan melihat pertunjukan ini saat berlibur ke Bali!

Tari Kecak dimainkan oleh 50 orang penari. Bagian tengah lingkaran penari biasanya dinyalakan dengan api. Bahkan, di tengah-tengah tarian ada atraksi melompat dan mendekati kobaran api. Tari Kecak telah diciptakan sejak tahun 1300-an oleh Wayan Limbak. Wayan Limbak dibantu oleh seorang pelukis Jerman, Walter Spies. Awalnya Tari Kecak terinspirasi dari Tari Sanghyang. Beberapa kisah diceritakan dalam tarian, seperti kisah Rama dan Shinta dalam Ramayana. Disebut ‘kecak’ karena suara penari ‘cak..cak..cak’ selaras dengan gerakan tubuh. Semua penari Kecak menggerakkan tangan secara serempak. Gerakan dan suara menghasilkan energi yang sangat besar. Ornamen jingle juga menambah suasana tarian menjadi semakin magis. Kerincingan itu dipasang di kaki semua penari, lho. Jadi, gerakan, hentakan, dan musik kerincingan serempak.

Tari Kecak menceritakan sepenggal kisah Ramayana. Bagian cerita yang dimainkan adalah penggalan Dewi Shinta yang diculik oleh Raja Rahwana. Di dalam lingkaran penari Kecak akan ada penari yang memerankan tokoh-tokoh dalam cerita. Seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.

Penggalan kisah heroik Rama saat menyelamatkan Shinta menggambarkan nilai sakral tersebut. Tari Kecak selain disajikan sebagai hiburan juga merupakan tarian pembuka pada saat upacara keagamaan. Biasanya penari akan kesurupan dan dapat berkomunikasi dengan para dewa dan leluhur. Penari yang kesurupan akan menjadi perantara jika dewa atau leluhur ingin menyampaikan sesuatu kepada masyarakat. Saat kesurupan, mereka juga akan mengambil tindakan secara tidak terduga. Misalnya melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang berbeda dengan suara asli penari.

Di Uluwatu, Tari Kecak biasanya dipentaskan selama kurang lebih 30 menit. Anda dapat memilih waktu pertunjukan sebelum matahari terbenam. Jika bertepatan dengan waktu tersebut, panorama matahari yang menguning akan menjadi latar pertunjukan. Jadi, persiapkan waktu Anda agar bisa melihat seni dan pemandangan alam yang menakjubkan. Di tempat lain, Anda juga bisa menikmati Tari Kecak. Misalnya di Desa Batubulan yang terletak di Kabupaten Gianyar.
Setiap kali Anda berlibur ke Bali, Tari Kecak bisa menjadi salah satu daftar pertunjukan yang Anda nikmati. Selain tarian massal ini, ada juga Tari Pendet, Tari Legong, dan tarian hiburan lainnya. Sangat menarik, bukan? Jadi, pastikan untuk menonton pertunjukan seni selama liburan Anda di Bali!